Rabu, 11 Maret 2009

Refleksi Perkuliahan Pendahuluan Filsafat

Filsafat, Pertanyaan, dan ilmu
Permulaan dari filsafat adalah pertanyaan- pertanyaan. Berfilsafatlah dengan mulai bertanya. Pertanyaan- pertanyaan itu bisa muncul karena keheranan, kesangsian, dan kesadaran akan keterbatasan dalam memahami sesuatu. Maka dengan itu semua orang mulai berfilsafat untuk menemukan jawaban atas pertanyaan- pertanyaannya tadi. Berpikir adalah inti dari filsafat, karena filsafat itu adalah olah pikir. Olah pikir di sini tentunya tergantung batas kemampuan manusia. Jadi ilmu yang diperoleh adalah tentang sampai mana manusia bisa berpikir dan menggunakan pikirannya itu. Ilmu akan berkurang atau bertambah jika kamu berpikir tentang ada dan tiada. Sebenar- benar ilmu adalah antar tesis dan anti- tesis yang pada akhirnya akan dihasilkan sintesis. Ilmu adalah berupa kontradiksi, pertentangan. Dan semua pertentangan, ketidakharmonisan itu terangkum dalam hati. jadi untuk memperoleh ilmu pasti ada pertentangan antara hati dan pikiran. Bila hati dan pikiran dapat diselaraskan, maka ilmu yang diperoleh tentunya akan lebih bermanfaat.''Sejauh-jauh pikiranmu kendalikanlah dengan hatimu''.
Sadar adalah awal dari pengetahuanku, hal ini sejalan dengan pendapat Immanuel Kant yang mengatakan bahwa ilmu adalah sadar tentang arti..

Filsafat....
Kata filsafat berasal dari bahasa Arab 'falsafah' yang dalam bahsa Inggris dikenal dengan 'philosophy' adalah berasal dari bahsa yunani 'philosophia'. Kata philosophia sendiri terdiri dari kata philein yang berarti cinta dan sophia yang berarti kebijaksanaan.Sehingga menurut asal katanya, filsafat berarti cinta kebijaksanaan.

Menurut Plato, filsafat adalah pengetahuan yang mencoba mencapai pengetahuan tentang kebenaran aasli.Rene Descartes mengemukakan bahwa filsafat adalah kumpulan semua pengetahuan dimana Tuhan, alam dan manusia menjadi pokok penyelidikan.Lalu menurut Aristoteles,filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang meliputi kebenaran yang di dalamnya terkandung ilmu - ilmu metafisika, logika, retorika, ekonomi, politik, dan estetika (filsafat keindahan).


Area dalam filsafat
Filsafat sendiri mempunyai 3 ruang lingkup:
  1. area hakekat (ontologi)
  2. area metode (epistemologi)
  3. area manfaat (aksiologi)
Yang pertama area hakekat (ontologi). Ontologi adalah cabang filsafat mengenai sifat (wujud) atau lebih sempit lagi sifat fenomena yang ingin kita ketahui, hakekat yang Ada(being, sein) yang merupakan asumsi dasar bagi apa yang disebut sebagai kenyataan dan kebenaran. Tidak ada di bumi ini yang tidak terkena hakekat kecuali ''adalah''."Adalah " tidak dapat didefinisikan.
Kemudian yang kedua adalah area metode( epistemologi). Epistemologi merupakan cabang filsafat yang menyelidiki asal, sifat, metode, dan batasan pengetahuan manusia yang bersangkutan dengan kriteria bagi penilaian terhadap kebenaran dan kepalsuan.
Dan yang ketiga yaitu area manfaat (aksiologi). Aksiologi adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan nilai seperti estetika, etika, atau agama.

Objek filsafat
mengenai objek fisafat , yang dikatakan oleh kebanyakan orang "sepele" itu bukan berarti tiada artinya. Dari yang "sepele-sepele "ini akan didapatkan sesuatu yang sangat berguna dan berarti.
Objek dari filsafat ini bersifat intensif atau dalam, sedalam-dalamnya. Jadi untuk mempelajari filsafat ini objeknya sangat 'dalam', dan tidak ada tolak ukurnya seberapa dalamnya.Selain bersifat dalam, ternyata objek filsafat juga bersifat ekstensif atau luas,seluas-luasnya. Seperti halnya sifat intensif yang tidak ada tolak ukurnya, sifat ekstensif ini juga tidak ada toka ukurnya, seberapa luaskah objek filsafat ini. Jadi dapat disimpulkan di sini bahwa untuk mempelajari filsafat itu tidak ada batasannya, karena objeknya saja tidak ada tolak ukurnya.

Sifat Filsafat yang Radikal
Radix adalah akar, jadi filsafat yang bersifat radikal maksudnya, dalam mempelajari filsafat/ mencari pengetahuan itu harus sampai akar- akarnya, sampai tuntas.Tapi radikalitas di sini dalam pengertian sejauh akal manusia mampu menemukannya, sebab filsafat tidak akan membicarakan yang jelas berada di luar jangkauan akal budi manusia.

Filsafat adalah ilmu tentang aturan-aturan
Filsafat adalah ilmu tentang aturan. Aturan yang dimaksud di sini adalah aturan tentang ketidakteraturan tentang ketidakteraturan.Tapi dalam filsafat tidak ada aturan tentang aturan-aturan.

Socrates dan Plato
Membahas tentang filsafat tanpa membahas tokoh-tokohnya sepertinya kurang lengkap.
Socrates seorang filsuf Athena ini tidak pernah menuliskan filosofinya ataupun mempublikasikannya. Filosofinya adalah untuk mencari kebenaran. Segala macam dilakukan untuk mencari kebenaran itu, sampai-sampai ia mempertanyakan tentang Tuhan guna untuk mencari kebenaran tentang Tuhan itu sendiri.Maka ''aku yang sedang bertanya inilah kepastianku', kata Socrates.''Ide adalah pertanyaan''
Yang berikutnya yaitu Plato.Plato adalah filsuf Athena juga, yang terkenal dengan 'ide'nya. Idea adalah merupakan inti dasar dari seluruh filsafat Plato. Mengenai ilmu, Plato mempunyai pemikiran bahwa ilmu itu sebenarnya sudah ada dalam pikiran kita masing-masing, jadi maksimal atau tidak ilmu yang dipunyai tergantung bagaimana ilmu yang ada itu dipikirkan dan diolah...

Sumber bacaan
http://www.powermathematic.blogspot.com
Surajiyo.2007.Ilmu Filsafat Suatu Pengantar.Jakarta:Bumi Aksara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar